Home » » The Tin Drum (1979)

The Tin Drum (1979)

Film Perang Dunia 2
IMDb Ratings: 7.6/10 from 16,377 users

Danzig pada tahun 1920/1930. Oskar Matzerath, anak dari dealer lokal, adalah anak yang paling tidak biasa. Dilengkapi dengan kecerdasan penuh sejak lahir ia memutuskan pada hari ulang tahun ketiganya untuk tidak tumbuh karena ia melihat kegilaan dunia di sekelilingnya menjelang Perang Dunia II. Jadi ia menolak bermasyarakat dan dengan drum kalengnya dijadikan lambang protesnya terhadap mentalitas kelas menengah dari keluarga dan lingkungan, yang bersikap pasif terhadap gerakan Nazi Jerman pada waktu itu. Namun, (hampir) tidak ada yang mendengarkan dia, sehingga bencana yang terjadi sudah terlambat untuk dicegah.

Diangkat dari novel berjudul sama karya Günter Grass, film black comedy ini meraih Palm d'Or di Festival Film Cannes tahun 1979 dan Academy Award untuk Best Foreign Language Film.

Cerita berawal dari kakek pemeran utama, Oskar Matzerath, yang bersembunyi di dalam rok seorang wanita saat dicar-cari polisi. Wanita yang akhirnya dia nikahi dan menghasilkan seorang anak perempuan, Agnes, yang adalah ibu dari Oskar.

Kisah Agnes akhirnya bertemu dengan ayah Oskar dan berlanjut dengan lahirnya anak mereka, serta perjalanan hidup Oskar bersama drum kecil yang ia dapatkan di ulang tahunnya yang ketiga bisa kita saksikan bersama.

Cerita ini berkisah tentang kehidupan Oskar Marzerath, sebagaimana diriwayatkan oleh dirinya sendiri ketika dikurung di rumah sakit jiwa antara 1952 dan 1954. Lahir pada tahun 1924 di kota Danzig (sekarang Gdansk, Polandia), yang berisikan orang dewasa lengkap dengan pemikiran dan persepsi mereka, Oskar memutuskan untuk tidak mau menjadi orang dewasa setelah ayahnya menyatakan ingin menjadi penjual bahan makanan. Dianugerahi dengan jeritan melengking yang bisa menghancurkan kaca atau digunakan sebagai senjata, Oskar menyatakan dirinya sebagai salah satu dari “bayi waskita pendengaran”, dimana “perkembangan spiritualnya selesai saat lahir dan hanya perlu untuk menegaskan dirinya sendiri”. Dia mempertahankan postur seorang anak pasca Perang Dunia II dan beberapa urusan cinta, dan dunia pasca perang di Eropa. Melalui semua ini, satu drum kaleng yang ia terima sebagai hadiah pada hari ulang tahun ketiga tetap menjadi miliknya yang berharga, dan ia bersedia membunuh siapa pun demi mempertahankannya.

Oskar menganggap dirinya memiliki dua “ ayah” –suami ibunya adalah Alfred, seorang anggota Partai Nazi, dan kekasih rahasinya dan sepupunya Jan, Danzig Pole, yang dieksekusi karena membela Kantor Pos Polandia di Danzig selama invasi Jerman dari Polandia. Setelah ibu Oskar meninggal, Alfred menikahi Maria, seorang wanita yang diam-diam menjadi nyonya pertama Oskar. Setelah menikahi Alfred, Maria melahirkan anak yang kemungkinan dari Oskar, yakni Kurt. Tapi Oskar kecewa karena mengetahui bayi tersebut tetap tumbuh, namun tidak bisa terus mengikuti pertumbuhannya hingga usia tiga tahun.

Selama perang, Oskar bergabung dengan rombongan lalu melakukan tindakan lucu untuk menghibur pasukan Jerman di garis depan. Tapi ketika cinta keduanya, yakni Roswitha, dibunuh oleh pasukan sekutu dalam invasi Normanda, Oskar kembali ke keluarganya di Danzig, di mana ia menjadi pemimpin sebuah geng kriminal muda. Tentara Rusia segera menangkap Danzig, lalu Alfred ditembak oleh pasukan setelah ia menyerang masuk lalu ia kejang setelah menelan jarum partainya supaya tidak diketahui identitasnya yang sebenarnya sebagai Nazi.

Oskar bersama dengan seorang janda dan anak tiri mereka pergi ke Düsseldorf, di mana dia menjadi model telanjang bersama Ulla dan memahat ukiran batu nisan. Oskar memutuskan untuk hidup terpisah dengan Maria dan anaknya Kurt setelah meningkatnya ketegangan. Dia memutuskan menyewa flat milik Zeidlers. Kemudian dia jatuh cinta dengan tetangganya, yakni suster Dorothea, tetapi ia gagal untuk merayunya. Selama pertemuan dengan Klepp, Klepp bertanya kepada Oskar tentang selera musiknya. Oskar bersedia untuk membuktikan kepada semua dan Klepp, sebagai sesama seorang musisi, lalu dia mengambil drum dan tongkatnya meskipun dia telah bersumpah untuk tidak main lagi setelah kematian Alfred dan akhirnya memainkan drum itu. Berikutnya Klepp bertindak sebagai pengarah, lalu bersama Oskar, dan Scholle, gitaris, membentuk band jazz yakni Rhine River Three. Kemudian mereka ditemukan oleh Mr Schmuh, yang mengajak mereka untuk bermain di klub Onion Cellar. Setelah Virtuoso melihat, yang merupakan perwakilan perusahaan rekaman pencari bakat, menemukan drummer jazz itu, ia menawarkan kontrak kepada Oskar. Oskar segera mencapai ketenaran dan kekayaan. Suatu hari sambil berjalan melalui lapangan, ia menemukan sebuah jari terputus: jari cincin suster Dorothea, yang telah dibunuh. Dia kemudian bertemu dan berteman dengan Vittlar. Oskar membiarkan dirinya dengan identitas palsu dihukum karena pembunuhan dan menjalani hidup terbatas di rumah sakit jiwa, dimana ia menulis memoarnya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. WWII Movies - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger