Sutradara : Steven Spielberg
Pemain : Tom Hanks, Matt Damon,Tom Sizemore, Edward Bums, Jeremy Davies, Barry Pepper, Adam Goldberg, Vin Diesel, Giovanni Ribisi
Film ini dirilis hampir bersamaan dengan The Thin Red Line. Keduanya sama-sama epik, namun sangat berbeda gaya dalam penyajiannya. SVP adalah satu dari daftar masterpice Steven Spielberg. Seperti di film-filmnya yang lain, Spielberg menyuguhkan tontonan yang sangat menguras perhatian di film ini. Tak hanya itu, dari sederetan film perang yang pernah dibuat,barangkali film inilah yang paling lengkap dan paling menarik.Meski hanya bersumber dari satu peristiwa yang insidental,film ini terasa sangat nyata. Jika Anda pencinta film dan belum pernah menonton Saving Private Ryan, kecewalah dan segeralah menonton. Satu pesan lagi, simpan komentar Anda setelah film benar-benar berakhir.
Spielberg membuka film ini dengan sebuah scene yang sangat fenomenal, yakni pendaratan pasukan USA ke Pantai Omaha untuk membuka jalan bagi pendaratan pasukan besar berikutnya. Kebrutalan dan kekejaman perang benar-benar tergambarkan dengan sangat jelas. Anda mungkin sangat ingin memalingkan muka, namun juga dibuat tidak berdaya oleh keinginan untuk terus menyimak. Darah membasahi sepanjang pantai, bagian-bagian tubuh yang lepas dari badan, mayat-mayat bergelimpangan, desingan peluru menembus kepala, badan, dan mernburai isi perut, serta pasukan yang kocar-kacir bagai anak ayam kehilangan induk, semua tergambarkan dengan sangat jelas di scene ini. Beberapa kritikus film menyatakan bahwa opening session dari film ini terlalu dahsyat untuk bisa dimbangi oleh scene-scene selanjutnya. Namun andai hal tersebut benar pun, scene-scene berikutnya temyata tidak menjadi bagian yang membosankan dan tetap sangat menarik disimak.
Bagian tengah dari film ini mengisahkan inti cerita.Dikisahkan seorang ibu kehilangan tiga dari empat putranya di medan peperangan. Yang tersisa adalah satu anaknya bernama Ryan, yang kini berlaga di medan tempur. Petinggi militer merasa berkewajiban untuk mengurangi kesedihan sang ibu ini (sekaligus memberikan penghargaan karena sang ibu telah mengorbankan ketiga anaknya sebagai tumbal perang) dengan rnemulangkan anaknya yang terakhir. Permasalahannya adalah, mereka tidak tahu pasti di mana Ryan berada akibat kesalahan penerjunan dalam misi Normandy. Karena alasan inilah Kapten Miller (Tom Hanks), seorang kapten yang selamat dalam misi Pantai Omaha, diperintahkan untuk mencarinya. Miller bersama anggota pasukannya yang tersisa dengan tambahan seorang penerjemah yang belum pernah bertempur, Upham [Jeremy Davies), berangkat memenuhi tugas ini. Perjalanan mereka berdelapan inilah sentral dari film ini.
Pertempuran-pertempuran kecil, percakapan-percakapan di anlara mereka, dan beberapa peristiwa membuat mereka saling mengenal karakter satu sama lain. lnilah salah satu kekuatan film ini, berlandaskan casting pemain yang tepat. Oleh karena itu perjalanan mereka berdelapan menjadi perjalanan yang a|mat menarik. Setiap orang membawakan karakter yang unik. Ada si sinis Reiben (diperankan dengan apik oleh Edward Burns) yang terus menanyakan apa pentingnya nyawa satu orang dibandingkan dengan delapan. Upham yang lugu, Horvath (Tom Sizemore) yang tangguh, si Italia Caparzo (Vin Diesel), Mellish seorang Yahudi yang sarkastis (Adam Goldberg), si paramedis yang sensitif, Wade (Giovanni Ribisi), Jackson si pengkhotbah (Barry Pepper), dan yang paling menonjol tentu saja Miller,sang kapten yang semula berprofesi sebagai guru. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pengembangan karakter mereka masing-masing melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi. Bagi Anda yang tidak suka film perang dan lebih tertarik drama, hal inilah yang menjadikan Anda tetap layak menonton. Saving Private Ryan adalah film perang dengan aroma drama yang kental meskipun aroma kompleksnya sebuah perang tetap sangat menyengat.
Ada banyak sekali scene yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Semua diambil dengan teknik yang sangat menarik. Semua menggambarkan kepiawaian Spielberg dalam meracik dan meramu setiap unsur dari sebuah film. Casting yang tepat, alur cerita yang cerdas, unsur suspense yang lekat pada setiap scene,sinematografi yang brillian, serta arahan yang tepat, menlpakan ramuan yang hampir selalu ada dalam setiap filmnya, Dan penutup dari semua hal di atas adalah ending yang menarik yang mungkin juga merupakan jawaban dari perta nyaan film ini.
Seberapa berharganyakah nyawa satu orang dibanding delapan orang? Prajurit James Ryan (Matt Damon) menjawabnya dengan lugas dalam kata-kata dan perilakunya. Kata-kata dan perilaku yang membuat Kapten Miller dan anak buahnya merasa puas dan yakin bahwa perjalanan mereka yang mengorbankan banyak hal tidaklah untuk seseorang yang tidak berharga. Jika kalimat terakhir belum juga menjelaskan semua, maka tontonlah langsung film ini. Karena Saving Private Ryan-lah yang paling mampu menjelaskan dirinya.