Ratings:
8.0/10 from 69,823 users
Sutradara : Franklin I. Schaffner
Pemain : George C. Scott, Karl Maiden, Michale Bates, Karl Michael, Vogler
Patton adalah film biografi dari jendral Amerika Serikat yang paling kontroversial selama Perang Dunia ll, yaitu Letnan Jendral George S. Patton. Disutradarai oleh Franklin J. Sclraffner,film ini dibuat berdasarkan buku biografi Patton: Ordeal and Triumph karya Ladislas Farago dan memoir dari Jendral Omar R. Bradley yang pernah menjadi staf Jendral Patton dan tidak lama kemudian menjadi atasannya, berjudul A Soldier's Story.
Film ini dimulai dari kekalahan pasukan Amerika Serikat, ketika pertama kali berhadap-hadapan dengan pasukan Jerman "Afrikankorps" pimpinan Jendral Erwin Rommel pada pertempuran di Kasserine Pass, Afrika Utara. Menurut Jendral Patton (George C. Scott) yang kemudian memimpin pasukan Amerika di Afrika Utara, pimpinan sebelumnya Jendral Loyd Fradendall tidak memiliki disiplin yang baik dan tidak pernah melihat pasukannya yang ada di garis depan. Setelah ”mendisiplinkan" anak buahnya, termasuk menyuruh dokter tentara memakai helm baja, Patton meraih kemenangan besar dalam Pertempuran El Guettar. Namun Patton kecewa karena pasukan Jerman yang dikalahkannya tidak dipimpin oleh Erwin Rommel.
Patton kembali beraksi pada invasi pasukan Sekutu di Sisilia dan bersaing dengan komandan pasukan Inggris, Montgomery, untuk merebut Pelabuhan Messina di Sisilla.Meski sebelumnya Patton sudah diperintahkan untuk hanya mengawal Jendral Montgomery merebut Messina, namun Patton menganggapnya sebagai angin lalu dan tidak sudi Montgomery yang akan dielu-elukan sebagait ”pembebas Sisilia. Ia bahkan diprotes oleh stafnya sendiri, Jendral Bradley sebagai orang yang egois dan “menikmati” peperangan karena melakukan tindakan yang “tidak perlu”. Selain itu aksi Patton juga dikeluhkan pasukannya. Semboyan "Our Blood, Our Guts"atau "Darah kami, keberanian kami” diplesetkan menjadi "Our Blood, Your Guts!”.
Namun demikian pasukan Patton akhirnya dapat merebut Messina dan memukul mundur pasukan Jerman. Patton yang dianggap Bradley sebagai jendral yang brilian namun tidak bisa ”menjaga mulutnya" kembali menemui masalah ketika ia menampar dan menganggap pengecut seorang prajurit yang menderita kelelahan mental dalam bertempur. Patton dibebastugaskan oleh komandan pasukan Sekutu Jendral Eisenhower, meski ia telah memohon-mohon dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun Patton kembali ditugaskan sebagai salah satu komandan pasukan First United States Army Group yang merupakan pasukan "bohong-bohongan” untuk mengelabui pimpinan pasukan Jerman Alfred Jodl yang hakul-yakin bahwa Patton merupakan komandan tertinggi penyerbuan ke Eropa. Jendral Patton menunjukkan kehebatannya ketika ia memimpin 3rd United Army memukul serangan Jerman yang terakhir di Ardennes,dan menyelamatkan divisi terjun payung Amerika 101st Airborne Division yang sudah terkepung pada Pertempuran Bulge.Patton dikenal sebagai Jendral yang tidak kenal takut dan memimpin pasukannya di garis depan.
Film ini memenangkan 7 penghargaan Academy Award,termasuk film terbaik (Best Picture). Sebenamya banyak hal yang "mengganggu”, terutama ketika adegan pertempuran saat Jerman justru memakai tank Amerika M48 Patton tahun 1950 (6 tahun sesudah perang) dan pasukan Amerika sendiri memakai tank yang lebih lawas yaitu Chaffe M47 (yang juga diproduksi pasca-Perang Dunia). Padahal yang terlihat adalah tank-tank Tiger dan Sherman.Hal ini membuat film Patton jadi tidak otentik dan pencinta film perang, khususnya Perang Dunia II, menjadi “ilfil” (hilang rasa).