Home » » Windtalkers (2002)

Windtalkers (2002)

Perang Dunia 2
IMDb Ratings: 6.0/10 from 51,061 users

Sutradara : John Woo
Pemain : Nicolas Cage, Christian Slater. Adam Beach, Mark Raffalo

Jika di tahun 2008 kita dimanjakan dengan karya masterpiece film perang besutan John Woo, Red Cliff I & 2, maka di tahun 2002 John Woo terlebih dahulu telah menyutradarai Film perang Hollywood, Windtalkers. Dibintangi oleh aktor-aktor papan atas seperti Nicolas Cage, Christian Slater, dan Mark Ruffalo, film ini mempunyai potensi untuk menjadi hit. Windtalkers dibuat berdasar kisah orang suku Navajo yang berperan penting sebagai code talker (penyampai sandi) dalam Perang Dunia II, ketika pasukan AS bertempur melawan Jepang. Sebuah tema yang unik.

Kisah diawali dengan Kopral Joe Sanders (Nicolas Cage) dan teman-temannya di angkatan laut yang bertempur melawan pasukan Jepang di Guadalcanal pantai Solomon di tahun I943. Karena kalah jumlah, mereka akhimya satu persatu gugur.Sanders sendiri walaupun masih bertahan hidup harus kehilangan sebelah pendengaran akibat ledakan di dekatnya. Sanders kemudian rnendapatkan bintang penghargaan Purple Heart. Di pertengahan tahun 1944, ia sembuh dari luka-luka-nya kecuali pendengarannya yang sudah tidak sernpuma. Atas bantuan seorang perawat, Sanders tetap dapat lolos untuk tetap bergabung dengan kesatuan tempur. Sanders kemudian mendapat promosi sebagai sersan, dan selanjutnya diberi tugas penting untuk mengawal seorang code talker Navajo, bernama Ben Yahzee (Adam Beach). Bersarnanya, Sersan Ox Anderson (Christian Slater) juga diberi tugas yang sama untuk menjaga code talker lainnya yaitu Charlie Whitehorse (Roger Willie). Mereka diperintahkan untuk membunuh code talker yang mereka kawal jika mereka sampai tertangkap musuh, sehingga sandi rahasia tetap aman. Bersama mereka turut pula empat prajurit. Mereka kemudian mendarat di Saipan di bawah rentetan hujan tembakan dari pasukan Iepang. Yahzee dan Whitehorse yang baru pertama kalinya menyaksikan pertempuran merasa ngeri setiap kali mereka melihat mayat-mayat bergelimpangan, dan terlebih ketika mereka melihat bagaimana Sanders menghabisi seorang tentara Jepang.

Namun di tengah misi, Yahzee mau tidak mau harus pula membunuh tentara Jepang guna mendapatkan pesawat radio yang sangat diperlukannya.Dalam kontak senjata dengan pasukan Jepang, Whitehorse tertangkap. Dengan terpaksa Sanders menjalankan perintah dengan membunuhnya. Yahzee yang mengetahui hal tersebut menjadi berang bukan kepalang, dan hampir saja balik membunuh Sanders jika tidak dicegah oleh teman-temannya. Semenlara itu, kematian whitehorse membuat Yahzee menjadi sangat marah lalu menyerang tentara Jepang dengan nekat tak kenal takut. Akibat kecerobohannya, Yahzee kemudian kehilangan radio yang akan digunakan untuk meminta bantuan. Berdua dengan Sanders, mereka berusaha mendapatkan radio itu kembali.Dikepung dan dihujani tembakan, Yahzee memberi kode kepada Sanders untuk membunuhnya supaya kode tetap aman. Namun Sanders tidak menggubrisnya dan tetap melindungi Yahzee hingga ke tempat yang aman. Yahzee kemudian mengontak untuk meminta bantuan. Bantuan kemudian datang dan memukul mundur pasukan Jepang. Ketika itulah Yahzee melihat bahwa Sanders tertembak di dadanya. Dia kemudian panik dan berusaha menghentikan darah yang keluar. Namun Sanders menyuruhnya berhenti, dan di sisa-sisa nafasnya Sanders berbisik kepada Yahzee bahwa dia tidak pernah berniat untuk membunuh Whitehorse.

Windtalkers sungguh mempunyai jalan cerita yang menarik.Mengangkat tema yang tidak biasa yaitu code talker dari suku Indian Navajo dan membalutnya dengan kisah pengorbanan,salah paham, dan integritas. Perpaduan tersebut seharusnya dapat menjelma sebagai satu kekuatan tersendiri. Namun itu tidak terjadi di film ini. Entah apa yang salah, film ini seperti kehilangan ruhnya. Film-film Woo biasanya mempunyai ruh yang kuat. Di flm ini, ruh itu tidak sekuat yang diharapkan. Ciri khas Woo masih tetap kental di film ini, seperti efek slow motion dalam pertempuran, dan adegan-adegan yang berbahaya. Meski begitu, kita serasa tidak mengalaminya secara utuh. Tidak seperti di Saving Private Ryan yang kita merasa sangat dekat dengan tokoh-tokohnya, serasa terlibat langsung bersama mereka, di film ini perasaan tersebut kurang terasa. Kita malah kadang terjebak dalam perasaan seolah-olah melihat mereka dalam sebuah panggung besar terbuka dan kita adalah penontonnya.Chemistry kita dengan mereka tidak terbangun dengan kuat. Meski begitu, dengan segala catatan di atas, Windtalkers tidaklah buruk. Hanya saja, sedari awal kita jangan memasang harapan setinggi biasanya ketika akan menonton flm-flm John Woo, seperti Red Cliff, atau Face/ Off.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. WWII Movies - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger